Bireuen – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, menegaskan bahwa para lulusan Universitas Islam Aceh (UIA) harus menjadi motor penggerak pembangunan daerah. Ia menilai, generasi muda terdidik merupakan aset berharga yang mampu membawa Aceh menuju arah yang lebih maju dan sejahtera.
Hal tersebut disampaikan Nasir saat menghadiri acara wisuda sarjana dan pascasarjana Universitas Islam Aceh angkatan ke-37, yang digelar di kampus UIA, Sabtu (18/10/2025).
Dalam sambutannya, Nasir menyampaikan bahwa pembangunan Aceh saat ini menghadapi sejumlah tantangan besar, mulai dari menciptakan lapangan kerja produktif, menurunkan angka kemiskinan, memperkuat daya saing investasi, hingga mengembangkan ekonomi syariah sebagai pilar utama pembangunan daerah.
“Berbagai upaya yang dijalankan tentu sangat membutuhkan partisipasi dan keterlibatan aktif dari berbagai elemen, salah satunya dari lembaga pendidikan tinggi seperti Universitas Islam Aceh,” ujar Nasir di hadapan para wisudawan.
Ia menegaskan, peran perguruan tinggi tidak sekadar mencetak lulusan yang berijazah, tetapi juga harus melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki visi, kemampuan inovatif, dan komitmen terhadap kemajuan bangsa.
Menurut Nasir, dunia kini berubah cepat dengan hadirnya disrupsi teknologi, era digitalisasi, hingga ancaman perubahan iklim. Untuk itu, kampus harus menjadi pusat lahirnya gagasan baru dan solusi nyata bagi masyarakat.
“Kampus harus menjadi laboratorium bagi lahirnya solusi. Kami ingin UIA terus melahirkan sarjana yang tidak hanya cerdas, tapi juga berakhlak, berdaya saing global, dan memiliki semangat pengabdian,” tegasnya.
Nasir menutup sambutannya dengan mengajak seluruh lulusan UIA untuk tidak berhenti belajar dan terus berkontribusi nyata di berbagai sektor. Ia berharap, generasi muda Aceh mampu membawa perubahan positif dan menjadi bagian penting dari roda pembangunan daerah.
“Jadilah motor penggerak kemajuan Aceh. Karena masa depan daerah ini ada di tangan kalian,” pungkas Nasir.
