Banda Aceh — Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, menegaskan kepada seluruh jajaran Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh agar segera mempercepat serapan anggaran serta meningkatkan kinerja di lapangan menjelang akhir tahun anggaran 2025.
Arahan itu disampaikan Sekda saat memimpin apel pagi di halaman Kantor Distanbun Aceh, Senin (13/10/2025), yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan internal bersama seluruh pejabat struktural dan staf dinas tersebut.
“Serapan anggaran ini harus dikejar dengan langkah cepat dan terukur. Jangan menunggu akhir tahun baru dikerjakan. Semua kegiatan yang sudah memiliki dokumen lengkap dan siap bayar, segera diselesaikan,” tegas M. Nasir di hadapan peserta apel.
Sekda menyebutkan, hingga pertengahan Oktober, serapan keuangan Distanbun masih tergolong rendah dan harus segera dipacu. Ia menekankan, percepatan realisasi tidak boleh mengorbankan mutu pekerjaan.
“Percepatan yang baik adalah percepatan yang bermutu dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat tani, bukan sekadar angka di laporan,” ujarnya.
M. Nasir juga menekankan pentingnya koordinasi lintas bidang di Distanbun agar tidak ada kegiatan yang tersendat akibat miskomunikasi. Ia meminta pejabat terkait aktif melakukan monitoring lapangan agar progres keuangan dan fisik bisa terpantau secara faktual.
Menurut Sekda, sektor pertanian dan perkebunan adalah penopang utama perekonomian Aceh, sehingga keberhasilan Distanbun akan berdampak langsung terhadap penurunan kemiskinan dan penguatan ketahanan pangan daerah.
“Sektor ini adalah sumber penghidupan utama bagi masyarakat desa. Kalau Distanbun berhasil, maka Aceh juga ikut maju,” tegasnya.
Target 97,6 Persen Serapan
Dalam arahannya, Sekda mengingatkan bahwa target serapan anggaran Pemerintah Aceh tahun 2025–2026 ditetapkan sebesar 97,6 persen, meningkat dari capaian tahun sebelumnya di angka 96,5 persen.
“Kalau Distanbun tidak mencapai target, maka dinas lain harus kerja 99 persen agar rata-rata kita tetap tinggi. Ini penting untuk menjaga kepercayaan pemerintah pusat, termasuk upaya memperpanjang dana Otsus Aceh,” jelasnya.
Sekda juga menyoroti pentingnya memastikan uang daerah beredar di masyarakat, agar belanja pemerintah benar-benar berdampak terhadap ekonomi rakyat. Ia menilai, masih ada perencanaan kegiatan yang belum sepenuhnya menyesuaikan kondisi lapangan.
“Jangan bekerja dengan cara biasa-biasa saja. Harus lebih cepat, lebih mandiri, dan berorientasi hasil. Program nasional seperti MBG dan Koperasi Merah Putih harus didukung penuh,” kata Nasir.
Sementara itu, Kepala Distanbun Aceh Cut Huzaimah menegaskan pihaknya telah melakukan langkah-langkah percepatan kegiatan dan optimistis bisa mencapai target sesuai arahan Sekda Aceh.
“Insya Allah secara bertahap kita kejar. Kita pastikan bekerja profesional, giat, dan gigih untuk mencapai hasil terbaik,” ujar Cut Huzaimah.