BANDA ACEH – Harga emas di Aceh makin bikin pusing, terutama bagi para bujang yang sudah menabung untuk lamaran. Dalam sepekan terakhir, harga emas murni kadar 99 persen tembus Rp 6.650.000 per mayam (3,3 gram) di Banda Aceh, Bireuen, dan Aceh Utara.
Hidayat, pedagang emas di Banda Aceh, menyebut kenaikan kali ini luar biasa cepat. “Sehari bisa dua kali naik. Pernah pagi harga segini, sore sudah nambah Rp 100 ribu per mayam. Jadi pedagang harus update harga terus,” katanya, Rabu (25/9/2025).
Harga emas di tokonya kini berada di Rp 6.450.000 per mayam, belum termasuk ongkos pembuatan. Sementara di Bireuen, pedagang mencatat harga emas murni tembus Rp 6.650.000 per mayam. Emas batangan lokal pun naik dari Rp 1.915.000 menjadi Rp 1.985.000 per gram.
Di Aceh Utara, harga emas London murni juga sama: Rp 6,65 juta per mayam. “Beberapa hari lalu masih Rp 6,5 juta. Antam sekarang Rp 2,18 juta per gram, emas 97 persen Rp 6,5 juta per mayam,” jelas Rahmad, karyawan toko emas di Kualasimpang.
Lonjakan ini bikin masyarakat lebih banyak menjual daripada membeli. “Kalau hari biasa paling masuk 10–20 mayam, sekarang bisa ratusan mayam. Tiga hari terakhir aja sudah 50–100 mayam yang dijual,” ujar Hidayat.
Efeknya, rencana pernikahan banyak yang molor. Para bujang mengaku tabungan mereka tak lagi cukup untuk beli cincin lamaran. “Dulu bisa nabung 10 mayam, sekarang dapat 5 mayam aja sudah ngos-ngosan. Nikah jadinya harus ditunda,” keluh seorang bujang di Banda Aceh.
Kondisi ini sejalan dengan tren global. Harga emas dunia sepanjang 2025 sudah melesat lebih dari 40 persen, tertinggi sejak 1979. Penyebabnya antara lain ekspektasi turunnya suku bunga The Fed, pelemahan dolar AS, serta aksi borong emas besar-besaran oleh Cina, Rusia, dan India.
Di Indonesia sendiri, harga emas Antam per 24 September 2025 tercatat Rp 2.174.000 per gram, naik Rp 10.000 dari sehari sebelumnya.
Meski begitu, pedagang tetap menyarankan emas sebagai instrumen investasi. “Emas nggak kenal istilah turun. Dari tahun ke tahun tetap naik. Jadi kalau untuk simpanan, emas masih primadona,” pungkas Hidayat.