Banda Aceh – Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyebarkan aura positif demi kemajuan Aceh. Ia menegaskan, saat ini bukan lagi waktunya membahas disharmoni atau disintegrasi.
“Sudah bukan waktunya lagi membahas disharmoni ataupun disintegrasi, sekarang waktunya membangun,” kata Irjen Marzuki di Banda Aceh, Sabtu (4/10/2025).
Menurutnya, rakyat Aceh perlu memperkuat harmonisasi dengan menciptakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dari berbagai elemen yang berbeda agar dapat berjalan bersama.
“Upaya menciptakan hubungan yang baik dan serasi dalam masyarakat yang beragam adalah untuk mencapai kehidupan masyarakat yang damai, sejahtera, dan saling menghormati,” ujarnya.
Irjen Marzuki juga menekankan pentingnya kolaborasi Pentahelix di Aceh, yakni sinergi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media. “Kolaborasi ini menjadi kunci untuk membangun kesejahteraan Aceh,” katanya.
Dia mencontohkan konsep harmoni yang sudah dicontohkan Rasulullah SAW dalam membangun Kota Madinah yang kemudian dikenal sebagai kota Madani. Hal serupa juga diterapkan Sultan Iskandar Muda saat memimpin Kesultanan Aceh (1607–1636).
“Di bawah kepemimpinannya, Kesultanan Aceh mencapai puncak kejayaan. Aceh menjadi kerajaan terluas dan terkaya di kawasan Selat Malaka hingga wilayah barat Nusantara,” ujar Abituren Akabri 1991 itu.
Salah satu jejak peninggalan harmonisasi Sultan Iskandar Muda, tambahnya, adalah kawasan Peunayong atau Pecinan Aceh yang kala itu menjadi simbol aman dan nyaman bagi tamu luar negeri. “Sultan menjamu tamu di Peunayong. Aceh menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai,” jelasnya.
Selain dikenal kaya raya, Aceh juga pernah menjadi pusat pembelajaran Islam, menerapkan qanun yang adil, dan melaksanakannya dengan tegas. “Penerapan harmonisasi yang pernah dilakukan Sultan membuktikan kejayaan Aceh, bahkan meusyuhu sampai sekarang,” kata Marzuki.
Ia menegaskan, harmonisasi menjadi kunci untuk menciptakan persatuan, mengurangi konflik, membangun masyarakat inklusif, dan meningkatkan efisiensi.
“Dengan demikian investasi akan masuk, pabrik-pabrik terbangun, dan ekonomi meningkat. Kemiskinan dan pengangguran berkurang,” pungkasnya.