Al Jazeera melaporkan dari Yordania karena media tersebut dilarang melakukan liputan di Israel dan Tepi Barat yang diduduki.
Sebelum memasuki tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata, pihak Israel menyebut bahwa kendala terbesar saat ini adalah pemulangan 15 jenazah sandera yang masih berada di Gaza.
Hamas menyatakan bahwa mereka membutuhkan bantuan di lapangan untuk melaksanakan hal tersebut. Diperlukan alat berat dan tim khusus untuk membersihkan puing-puing serta bahan peledak yang belum meledak, agar mereka dapat menemukan dan mengeluarkan jenazah-jenazah itu.
Ke depan, tantangan yang dihadapi mencakup perlunya perlucutan senjata Hamas serta pertanyaan mengenai nasib para pejuang Hamas di Gaza.
Ke mana mereka akan diasingkan?
Seperti apa amnesti yang mungkin akan diberikan kepada mereka di masa depan?
Dan siapa kelompok teknokrat Palestina yang akan ditunjuk untuk mengambil alih pemerintahan di Gaza?
Israel telah menolak keterlibatan Otoritas Palestina (PA); sementara Amerika Serikat menyatakan bahwa PA perlu melakukan reformasi terlebih dahulu sebelum bisa dilibatkan.
Israel sendiri mengatakan bahwa mereka ingin tetap memiliki kendali keamanan tertentu atas Gaza.