Ini Gejala Infeksi Saluran Kemih yang Bisa Mengancam Pria

Jakarta — Infeksi saluran kemih (ISK) selama ini lebih dikenal menyerang wanita, namun faktanya pria juga berisiko mengalami kondisi ini, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun.

“ISK lebih jarang terjadi pada pria muda karena uretra yang lebih panjang dan aksi antibakteri cairan prostat. Namun, insidennya meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada pria di atas 40 tahun. Bahkan pria muda kini mulai melaporkan kasus ISK,” ujar Kepala Ahli Urologi, Ahli Bedah Robotik, dan Ahli Onkologi Uro di Asian Institute of Nephrology and Urology (AINU), Arun Balakrishnan, dikutip dari Hindustan Times, Sabtu (30/8/2025).

Menurutnya, peningkatan kasus ini berkaitan dengan gaya hidup modern yang serba sibuk, kebiasaan kurang minum air putih, konsumsi suplemen berlebihan, serta kebersihan tubuh yang kurang terjaga.

Pria lebih rentan terkena ISK karena beberapa faktor, seperti pembesaran prostat akibat penuaan yang menekan saluran kemih, sehingga sisa urine menumpuk dan menjadi tempat berkembangnya bakteri. Selain itu, diabetes dan kadar gula darah tinggi juga memperparah risiko karena glukosa yang tidak terkontrol dapat memicu pertumbuhan bakteri dan menurunkan daya tahan tubuh.

Batu ginjal yang menyumbat saluran kemih turut meningkatkan risiko ISK karena mempersulit aliran urine dan menciptakan kondisi lembap bagi bakteri. Sementara itu, penurunan imunitas akibat stres, penuaan, kebiasaan merokok, dan kurang tidur juga membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

Masalahnya, banyak pria kerap mengabaikan gejala awal ISK karena dianggap sepele. Padahal, jika dibiarkan, infeksi bisa menjalar hingga ke ginjal dan menimbulkan komplikasi serius.

Berikut beberapa gejala ISK pada pria:

  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari.

  • Rasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil.

  • Urine tampak keruh, berbau tajam, atau bercampur darah.

  • Nyeri di panggul atau perut bagian bawah.

  • Pada kasus berat, dapat muncul demam, menggigil, dan nyeri punggung.

Dokter Balakrishnan menyarankan pria untuk segera berkonsultasi dengan ahli urologi bila mengalami gejala tersebut.
“Jangan tunggu sampai infeksi parah. Deteksi dini dan pengobatan tepat bisa mencegah komplikasi serius, termasuk gangguan fungsi ginjal,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *