Dulu Pecat Jokowi, Kini Megawati Ngobrol Akrab dengan Gibran?

PDIP resmi memecat Jokowi pada 16 Desember 2024, menyusul dukungannya kepada Gibran sebagai cawapres Prabowo dalam Pilpres 2024

 

Jakarta – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025). Dalam momen tersebut, Megawati terlihat berinteraksi dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, putra mantan Presiden Joko Widodo.

Pertemuan Megawati, Gibran, dan Prabowo ini disebut sebagai momen langka oleh dosen ilmu politik UIN Jakarta, Adi Prayitno.

“Minimal ini bisa mencairkan suasana politik yang ada, khususnya Mega dan Gibran. Kalau Prabowo-Mega sebenarnya sohib lama,” kata Adi melalui pesan WhatsApp, Senin (2/6).

Adi menilai kehadiran Prabowo menjadi faktor penting yang mempertemukan dua tokoh yang sebelumnya renggang. Ia menambahkan bahwa Hari Lahir Pancasila memang sarat akan nilai persatuan.

“Semua elit bisa bersatu di Hari Pancasila,” tambahnya. Ia juga menyinggung kehadiran mantan Wapres Try Sutrisno—yang sebelumnya mengkritik Gibran—sebagai simbol lain dari persatuan yang tercipta pagi ini.

Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut suasana akrab menyelimuti ruang tunggu para tokoh sebelum upacara dimulai.

“Iya, (Mega dan Gibran) sempat ngobrol, bertanya, menanyakan kesehatan Ibu, segala macam,” ujar Muzani di Istana Kepresidenan.

Menurut Muzani, tokoh-tokoh yang hadir termasuk Presiden Prabowo, Gibran, Megawati, mantan Wapres Try Sutrisno, mantan Wapres Jusuf Kalla, Menlu Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan dirinya sendiri.

Namun Muzani enggan berspekulasi apakah momen tersebut menjadi sinyal PDIP akan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sementara itu, politikus PDIP Guntur Romli menegaskan kehadiran Megawati bukan untuk kepentingan politik praktis.

“Kehadiran Ibu Mega sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP. Ini sangat mendasar, jauh dari masalah politik praktis. Apalagi soal peta koalisi,” kata Guntur dalam pesan singkat.

Guntur menambahkan, Hari Lahir Pancasila merupakan momen penting dalam sejarah bangsa dan kehadiran Megawati di acara tersebut adalah untuk memperkuat ideologi Pancasila sebagai dasar negara.

Sebagai informasi, PDIP selama ini menjadi partai pengusung utama pemerintahan Presiden Jokowi selama dua periode. Namun, hubungan keduanya memanas usai PDIP resmi memecat Jokowi pada 16 Desember 2024, menyusul dukungannya kepada Gibran sebagai cawapres Prabowo dalam Pilpres 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *