Komunitas Beulangong Tanoh Bangkitkan Lagi Geudeu-Geudeu, Ribuan Warga Pidie Tumpah Ruah!

Pidie – Komunitas Beulangong Tanoh salah satu motor penggerak di balik suksesnya atraksi seni bela diri tradisional Geudeu-Geudeu dalam perayaan Hari Jadi Kabupaten Pidie ke-514. Kegiatan yang berlangsung pada 17 dan 20 September 2025 di halaman Gedung PCC itu disambut antusias ribuan warga.

Atraksi Geudeu-Geudeu yang mengusung tema “Melestarikan Geudeu-Geudeu, Merawat Budaya Negeri Pedir” ini bukan hanya tontonan, tapi juga menjadi wujud nyata upaya komunitas Beulangong Tanoh menjaga identitas budaya lokal. Permainan tradisional yang menyerupai gulat ini dulunya selalu digelar masyarakat usai panen padi sebagai ajang adu ketangkasan antar kampung.

Para peserta yang turun ke gelanggang berasal dari berbagai kecamatan di Pidie, di antaranya Mila, Keumala, Delima, Indrajaya, Simpang Tiga, Peukan Baro, Kembang Tajong, Glumpang Tiga, dan Mutiara. Bahkan, sejumlah legenda Geudeu-Geudeu seperti Bang Manaf, M. Isa Ismail, Marzuki, Gesyik Mukhtar, hingga Mustafa ikut memanaskan suasana.

Komunitas Beulangong Tanoh berhasil menggelar acara ini setelah lolos program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan (FPK) 2025 dari Balai Pelestarian Budaya Wilayah I Aceh. Pemerintah Pidie melalui DISPAREKRAFPORA turut mendukung penuh, menjadikan acara ini salah satu rangkaian resmi peringatan hari jadi kabupaten.

“Dengan adanya atraksi Geudeu-Geudeu di hari jadi Pidie ke-514 ini, kami berharap anak-anak muda lebih peduli dan bangga dengan budaya warisan leluhur ini. Jangan sampai Geudeu-Geudeu hanya tinggal cerita,” kata Hayat, salah seorang anggota Komunitas.

Sebagai catatan, sejak tahun 2023 Geudeu-Geudeu sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Kabupaten Pidie. Dengan peran komunitas lokal seperti Beulangong Tanoh, seni bela diri tradisional yang menyerupai gulat ini diyakini bisa terus diwariskan lintas generasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *