Viral! Gunung Sindoro Dikuasai Open Trip, Pendaki Lain Diusir: ‘Sudah Capek Naik, Gak Dapet Tempat!

Jakarta – Jagat media sosial tengah diramaikan oleh video viral yang memperlihatkan dugaan penguasaan area camp oleh peserta open trip (OT) di Gunung Sindoro. Insiden ini memicu perdebatan panas dan menjadi sorotan publik, termasuk dari musisi sekaligus pendaki senior, Fiersa Besari.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @24hoursofnaami, menampilkan adu argumen antara pendaki reguler dengan peserta OT yang disebut-sebut berasal dari operator Tiga Dewa Adventure.

“Sudah Sampai Atas, Tapi Gak Dapat Tempat Camp”

Dalam narasi video, pengunggah mengeluhkan tidak mendapat tempat mendirikan tenda karena seluruh area camp dari Pos 2 hingga Pos 5 telah dipenuhi tenda peserta OT—meski para pesertanya belum tiba.

“Dari pos 2 sampai pos 5 sudah penuh, dan tendanya itu sudah berdiri padahal orang-orangnya masih di bawah. Kami gak kebagian tempat, akhirnya ribut sama pihak Basecamp dan OT,” ujar akun tersebut.

Ia juga menggambarkan suasana Pos 5 yang sangat padat, hingga menyebutnya “seperti pasar”, dan terpaksa mencari spot alternatif untuk bermalam.

Viral
Viral! Gunung Sindoro Dikuasai Open Trip, Pendaki Lain Diusir: ‘Sudah Capek Naik, Gak Dapet Tempat!

Tiga Dewa Adventure Buka Suara

Menanggapi polemik ini, pihak Tiga Dewa Adventure akhirnya mengeluarkan klarifikasi. Mereka menyampaikan permintaan maaf dan menegaskan bahwa tidak ada praktik booking area camp secara eksklusif.

“Kami menggunakan jasa porter lokal untuk mendahului pendakian guna mendirikan tenda dan membawa logistik. Namun kami tidak pernah melakukan booking area camp secara eksklusif,” tulis perwakilan Tiga Dewa dalam pernyataan resmi.

Mereka juga menyatakan akan menindak tegas jika terbukti ada anggota tim yang melanggar etika maupun aturan pendakian. Selain itu, mereka membuka layanan konfirmasi dan klarifikasi di nomor 0895-3280-93337.

Viral
Viral! Gunung Sindoro Dikuasai Open Trip, Pendaki Lain Diusir: ‘Sudah Capek Naik, Gak Dapet Tempat!

Fiersa Besari: “Itu Salah dan Berbahaya

Komentar tegas datang dari musisi dan pendaki Fiersa Besari. Melalui akun Instagram pribadinya, ia mengatakan bahwa penggunaan porter untuk mendirikan tenda memang umum dilakukan dalam open trip. Namun, tindakan mengusir pendaki lain dari area camp dinilainya sangat keliru.

“Kalau sudah ada yang mendirikan tenda lalu diusir karena katanya itu lahan peserta TO, itu salah. Apalagi di gunung, tempat yang rentan cuaca ekstrem, itu sama saja menghilangkan perlindungan seseorang,” tulis Fiersa, Kamis (5/6/2025).

Fiersa juga mengingatkan bahwa tidak semua orang mampu mendaki secara mandiri, sehingga open trip adalah solusi yang membantu. Meski begitu, ia berharap ada edukasi yang lebih baik bagi partner lapangan OT agar kejadian serupa tidak terulang.

Regulasi Diperlukan, Gunung Bukan Milik Siapa-siapa

Insiden ini memicu diskusi publik tentang perlunya regulasi zonasi area camp yang adil dan berpihak pada semua pendaki. Banyak warganet dan pegiat alam meminta adanya pemisahan antara pendaki reguler dan rombongan OT, demi menghindari konflik dan monopoli area.

Tiga Dewa Adventure juga mengimbau agar media sosial dan konten kreator berhati-hati dalam menyebarkan informasi, serta mengingatkan adanya potensi langkah hukum terhadap penyebaran hoaks.

Fenomena open trip memang memberi kemudahan bagi banyak orang menikmati alam bebas, tapi tanpa aturan jelas dan kesadaran etika pendakian, konflik seperti di Sindoro bisa terus terjadi.

“Gunung adalah milik bersama, bukan milik siapa yang duluan booking atau membawa rombongan terbanyak,” tutup pernyataan itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *